Senin, 04 Maret 2013

Proses Pengolahan Emas Konvensional


Ada banyak macam cara pengolahan emas atau cara mendapatkan emas dari alam, salah satunya adalah dengan cara yang konvensional yaitu dengan menggunakan Gilingan emas Tromol. Tromol adalah sebuah tabung baja berdiameter 40 s/d 50 cm tebal 8 s/d 10 mm panjang 70 sd 80 cm memiliki lubang atas ukuran 15 x 20 cm ditutup dengan baja dan baut, memiliki lubang bawah sebesar mur baut 1", kiri kanan dipasangkan shaft bearing supaya bisa berputar, digerakan dengan mesin diesel.  Gilingan emas tromol ini cara yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Karena sangat sederhana tidak menggunakan  teknologi tinggi dan dari segi biaya pembuatan gilingan relatif terjangkau oleh sebagian besar masyarakat lokal.
Selanjutnya akan saya jelaskan cara mengolah batuan yang mengandung biji emas menjadi emas.


  • Bongkahan batuan yang mengandung emas yang ditambang oleh penambang emas berbentuk bongkahan yang berdiameter 10 s/d 20 cm di hancurkan dengan menggunakan palu menjadi bentuk seperti kerikil kira kira berdiameter 1 cm.
  • Kemudian kerikil emas dimasukan ke dalam tromol melalui lubang tromol atas  kira kira setengah volume tromol.
  • Kedalam tromol dimasukan juga batu yang berdiameter kira kira 15 cm sebanyak 15 s/d 20 buah batu. Batu sebaiknya dipilih yang keras tidak mudah pecah karena disini batu berfungsi untuk menghancuran kerikil emas, bentuknya juga harus yang mendekati bulat dan padat, jangan yang bersudut dan berlobang.
  • Kemudian tambahkan air kira kira 3/4 volume tromol.
  • Selanjutnya Tromol ditutup dan di kencangkan dengan baut, antara tutup atas  dan badan tromol dilapisi dengan karet supaya tidak bocor  jangan lupa tutup tromol bawah yang berupa baut ukuran 1" juga dikencangkan.
  • Tromol diputar dengan menggunakan mesin diesel selama kira kira 6 jam. Selama masa putaran tromol: air, kerikil emas dan batu menggelinding didalam tromol, batu menghancurkan kerikil emas sampai menjadi bentuk lumpur.
  • Setelah menjadi lumpur tromol dihentikan putarannya, tutup atas dibuka dan air perak atau air raksa atau mercury sebanyak 1 kg dimasukan ke dalam tromol [makin banyak mercury yang dimasukan ke dalam tromol makin baik karena mercury menjadi media untuk menangkap serbuk emas di dalam lumpur yang ada dalam tromol].
  • Tutup tromol dipasang dan dikencangkan kembali dan selanjutnya tromol diputar kembali selama kira kira 1 jam. Selama putaran tromol ini mercury bergerak menggelinding bersama dengan batu dan lumpur yang mengandung serbuk emas. Serbuk emas akan menempel dan bersenyawa dengan mercury 
  • Setelah satu jam, tromol dihentikan, tutup atas dibuka, siapkan loyang karet atau loyang plastik yang kuat letakan dibawah tutup tromol bawah, siapkan air selang yang mengalir [jangan yang bertekanan tinggi yang penting mengalir karena grafitasi].
  • Keluarkan batu satu persatu dari tromol, bersihkan batu dengan air dan tumpahannya arahkan masuk kembali ke dalam tromol jangan sampai terbuang   karena lumpur yang menempel di batu diperkirakan mengandung mercury dan butiran emas.
  • Buka tutup tromol bawah, alirkan lumpur dan mercury dalam tromol kedalam loyang, semprot bagian dalam tromol sampai bersih.
  • Setelah lumpur dan mercury semua tertampung dalam loyang, pisahkan mercury dari lumpur dengan cara menyemprot lumpur dalam loyang sehingga lumpur meluap keluar bersama air karena lumpur ringan, dan mercury tertinggal di loyang karena mercury berat.
  • Pindahkan Mercury yang di loyang ke wadah yang lebih kecil, siapkan saringan dari bahan kain payung yang memiliki lubang yang sangat kecil.
  • Saring Mercury dengan kain payung untuk memisahkan serbuk emas dari mercury. Serbuk emas tertahan di kain payung sedangkan mercury keluar melalui pori pori atau lubang kain payung.
  • Selanjutnya serbuk emas yang masih berwarna abu-abu diletakan di dalam kana [wadah yang terbuat dari tanah liat sebesar baskom/shall 6"] ditaburi tawas dan dibakar dengan api bertekanan sampai cair. Tawas berfungsi untuk melindungi serbuk emas supaya tidak beterbangan saat di semprot dengan api bertekanan.
  • Kemudian Setelah serbuk emas cair, didinginkan kembali hingga mengeras dan berbentuk bulat pipih /bulat gepeng diangkat dengan pinset/penjepit dicelupkan ke dalam air.
  • Proses pembuatan emas selasai dan kita lihat bentuk dan warna emas yang bulat pipih berwarna kuning mengkilat sangat indah enak dipandang mata.

2 komentar:

  1. Nitip link yaa. . Silakan yang ingin belajar pengolahan emas dan perak bisa anda dapatkan buku gratis Panduan Cara Pengolahan Batuan Emas

    http://carapengolahanemas.blogspot.com/2018/01/panduan-cara-pengolahan-batuan-emas.html

    goo.gl/wzR1sh

    BalasHapus
  2. Mohon ijin admin , numpang iklan promosi yaa....
    Kami menjual Batu kapur/ Kapur Aktif / Cao / CaOH2 / Kalsium Oxide / kalsium hidroxie /Limestone/ Quick Lime / Batu gamping / Kapur bakar / Kapur tohor/ Kapur sirih/Cao/ Kalsium Hidroksida/ Kalsium Karbonat / CaCo3 / Kapur pertanian / Kaptan / Kapur padam /Zeolite / Bentonite / Dolomite dll.
    Tersedia mesh 80 s/d Mesh 800 dengan kemasan / packing karung / 25 kg , 50 kg , 500 kg , 1000 kg .

    Untuk informasi lebih lanjut Silahkan hubungi :
    Asep 081281774186
    085793333234

    Simpan nomor dan hubungi jika sewaktu-waktu membutuhkan.
    Siap kirim ke seluruh kota di indonesia.
    Terimakasih

    BalasHapus